Foto di ambil disini |
“Muda tak pernah foya-foya, Tua pun tak kunjung Kaya Raya”.
Apakah kalian pernah berpikir bahwa suatu saat, kalian akan menua, sakit-sakitan dan tak mampu bekerja lagi mencari nafkah? Pernahkah kalian menghitung berapa besar Dana Pensiun yang kalian butuhkan, jika tetap ingin mempertahankan gaya hidup hari ini?
Mari, saya ajak kalian
berandai-andai.
Sebagai gambaran, misal Pipit, 30 tahun, akan pensiun di usia 55 tahun dan membutuhkan dana pensiun hingga usia 80 tahun. Dengan biaya hidup Rp 5 juta per bulan [ciyeee ;-)], maka di usia 55 tahun, biaya hidup Pipit akan menjadi Rp 54 juta. Tahun berikutnya, biaya ini akan naik lagi 10%, dan begitu seterusnya hingga usia 80 tahun. Sehingga, total biaya pensiun dari usia 55-80 tahun menjadi Rp 20 Milyar!
Usia saat ini
|
30 tahun
|
Usia pensiun yang diinginkan
|
55 tahun
|
Waktu menuju masa pensiun
|
25 tahun
|
Tingkat inflasi
|
10%
|
Biaya hidup pensiun per tahun yang diinginkan
|
Rp 60.000.000
|
Pendapatan pensiun tahunan
|
0
|
Tambahan pemasukan tahunan
|
0
|
Usia harapan hidup
|
80
|
Masa pensiun yang didukung
|
25 tahun
|
Dana pensiun yang dibutuhkan
|
Rp 20.931.212.614
|
Anda bisa menghitung sendiri berapa kebutuhan dana pensiun dengan
menggunakan kalkulator Dana Pensiun di zapfinance.co.id
Mari kita hitung, berapa
kebutuhan Pipit untuk berinvestasi, apabila dia di masa pensiun nanti ingin
tetap mempertahankan gaya hidup yang sama dengan saat ini.
Tingkat Imbal Hasil
|
Investasi Tahunan
|
Investasi Bulanan
|
Investasi Sekaligus
|
Produk Keuangan
|
3%
|
Rp 574.098.600
|
Rp 46.930.147
|
Rp 9.996.863.716
|
Tabungan, Deposito
|
6%
|
Rp 381.507.314
|
Rp 30.204.033
|
Rp 4.876.943.874
|
Reksadana Pasar Uang
|
10%
|
Rp 212.830.081
|
Rp 15.775.313
|
Rp 1.931.867.161
|
Reksadana Pendapatan Tetap
|
15%
|
Rp 98.364.189
|
Rp 6.453.221
|
Rp 635.840.783
|
Reksadana Campuraan
|
20%
|
Rp 44.347.567
|
Rp 2.466.766
|
Rp 219.413.446
|
Reksadana Saham Agresif
|
25%
|
Rp 19.843.940
|
Rp 899.488
|
Rp 79.075.886
|
Reksadana Saham Sangat Agresif
|
Coba kalian perhatikan, jika Pipit memilih hanya menabung dengan alasan uang aman maka hanya mendapat return 3% per tahun, saldo tidak berkurang, tapi Pipit harus menyisihkan Rp 46 juta setiap bulan selama 25 tahun. Jelas tidak mungkin! Gajinya saja tidak sampai segitu.
Alternatif berikutnya, Pipit bisa mencoba berinvestasi di Reksadana Saham. Apabila menggunakan asumsi return 25% per tahun, maka Pipit cukup menyisihkan Rp 900 ribu per bulan saja selama 25 tahun. Pilihan yang lebih masuk akal kan?
Uang Pensiun Pribadi.
Kalau saya mengajak banyak orang mulai berhitung tentang Dana Pensiun. Pasti akan mendapatkan jawaban seperti ini;
“aduh mbak, kerja saja belum kok mikirin pensiun?”
“baru mulai kerja mbak, ga usah mikirin pensiun dulu!”
“kantorku udah menyediakan dana pensiun kok mbak”
“saya ga bakalan pensiun mbak, mau kerja keras sampe mati!” ;-)
Saya sih, suka senyum-senyum sendiri kalau mendengar jawaban seperti ini. Iya sih, kamu memang masih muda, belum kerja, tapi kamu sampai kapan tetap muda? Iya sih, kantormu menyediakan Dana Pensiun, tapi berapa besarnya? Jangan-jangan tidak cukup buat menunjang gaya hidupmu yang anak gahul! Iya sih, kamu tidak kenal pensiun, mau kerja keras sampai mati. Tapi apa iya, kamu muda terus, sampai kapan kamu sehat terus?
Bahkan, dengan hitung-hitungan sederhana, sejak hari ini kita sudah bisa menghitung seberapa besar kebutuhan Dana Pensiun kita sebenarnya. Tentu dengan mempertimbangkan faktor inflasi dan jangka waktu menuju usia pensiun.
Coba kalian perhatikan lagi, jika Pipit ingin memperhatikan gaya hidupnya saat ini, maka dia perlu menabung Rp 46 juta setiap bulan selama 25 tahun. Gila kan?
Atau Pipit bisa mencoba alternatif lain dengan berinvestasi di Reksadana Saham. Pipit cukup menyisihkan Rp 900 ribu per bulan saja selama 25 tahun agar dia tetap bisa mempertahankan gaya hidupnya saat ini. Dengan uang kecil mendapat hasil besar.
Saat investasi yang kita lakukan mulai memberikan keuntungan, maka keuntungan tersebut juga akan menghasilkan keuntungan tambahan. Ini yang sering disebut-sebut bunga majemuk. Saya menyebutnya teori “bunga berbunga”. Semacam kayak pelihara babi ngepet dan tuyul biar cepat kaya ;-)
Seiring dengan waktu, uang kecil Anda akan menjadi asset financial yang besar, dan seiring waktu yang lebih lama, akan secara magis melipatgandakan jumlah kekayaan Anda.
Semakin Anda muda, semakin baik. Ini disebut Keajaiban masa muda! ;-)
Happy Investing!
0 komentar:
Post a Comment
berkomentarlah ;-)