Monday, June 2, 2014

Emas Perhiasan


Foto diambil disini
Investasi emas perhiasan, adalah investasi paling purba yang sudah dipraktekkan orang-orang sejak jaman dahulu.

Ini mudah dipahami, karena emas bagi beberapa budaya adalah sebuah prestise tersendiri, semakin banyak perhiasan emas yang dipakai di tubuh, menunjukkan strata ekonomi yang lebih tinggi. Emas perhiasan juga biasa digunakan sebagai mas kawin.

Kelebihan dari investasi emas perhiasan, yaitu emas dapat digunakan sebagai perhiasan yang dapat dipamerkan. Beberapa perempuan suka memakai perhiasan emas, karena sebagai logam mulia, emas di percaya menambah aura kecantikan.

Kelebihan lain, emas perhiasan bisa dibeli dengan modal sedikit, missal saja harga per gram emas adalah Rp 500.000, maka hanya dengan uang Rp 250.000 kita sudah dapat membeli 0,5 gram emas perhiasan. Jika dilakukan secara rutin, maka jumlah gram emas perhiasan akan bisa digunakan untuk membeli sapi, lalu sawah, lalu rumah. Begitulah investasi sederhana emas perhiasaan yang sudah dibuktikan oleh rewang saya ;-) 

Kekurangan emas perhiasan, karena termasuk harta bergerak maka emas bisa hilang, dicuri, dijambret bahkan di rampok. Emas perhiasan paling mudah diperjualbelikan. Pasar tak peduli asal-usulnya, siapa yang memegang emas dialah yang dianggap pemiliknya.

Selain itu, jika anda akan menjualnya kembali, nilainya akan dikurangi dengan biaya pembuatan. Semakin rumit “ukiran”-nya biasanya semakin besar biayanya. Itu sebabnya, emas perhiasan untuk investasi selalu dianjurkan emas perhiasan yang paling simple ukirannya.

Emas perhiasan jarang sekali yang mengandung kadar hingga 99,99 persen atau 24 karat, umumnya kadarnya hanya berkisar antara 75-85%. 

Belum lagi, lokasi tempat Anda membeli juga mempengaruhi kualitas dari emas, jika Anda membeli emas di Jawa kemudian menjualnya di Sumatera atau Kalimantan, emas Anda akan dibedakan menjadi “emas tua” dan “emas muda”. Huehehe lucu ya ;-) tapi begitulah, kualitas emas masing-masing pulau memang berbeda, karena pengolahan emas melalui home industry maka standarisasi emas pun berbeda-beda.

Buat saya, ada yang lebih lucu lagi, sama-sama beli emas di Jogja, tapi masing-masing toko menghargainya dengan nilai yang berbeda. Bahkan beberapa produk toko emas tertentu hanya “laku jual” dengan harga umum hanya jika kita menjualnya di toko yang sama ditempat kita membeli.

Perbedaan harga antara satu toko dengan toko yang lain, atau bahkan satu pulau dengan pulau yang lain inilah yang bisa kita minimalisir dengan membeli emas batangan yang telah memiliki standar internasional, sehingga dimanapun di perlukan, akan terjual sama sesuai dengan kurs emas hari itu.

Tapi, meski begitu, investasi adalah soal kesukaan, tidak masalah mengkoleksi banyak perhiasan “emas muda”, yang terpenting selain hobby menghabiskan uang, kita tetap harus belajar berinvestasi. Benar begitu, teman? ;-)

Happy Investing!

0 komentar:

Post a Comment

berkomentarlah ;-)

 
© Copyright 2013 pacarkecilku